Calon Duta Petani Andalan Asal Lembata, Pasarkan Kemiri Hingga Ke Pulau Jawa
Salah satu calon Duta Petani Andalan ialah Muhammad Ali Leuhoe dari Kelurahan Lewoleba Perjalanannya menjadi pengusaha di bidang pertanian tidaklah instan. Saat menjadi penyuluh, ia bekerja keras membina petani di wilayah binaan yang membudidayakan kacang tanah. Berkat kerja keras dan kerjasama, produksi kacang tanah meningkat hingga dipasarkan ke Sulawesi Selatan. Di masa-masa menjadi penyuluh itulah ia melihat prospek usaha di bidang pertanian, khususnya di Kabupaten Lembata. Muhammad Ali yang merupakan lulusan sarjana peternakan itu tergerak mencari komoditas potensial di Kabupaten Lembata yang belum banyak dimanfaatkan. Akhirnya pada 2016 ia memutuskan berhenti menjadi penyuluh pertanian dan menjadi petani di bidang pengolahan kemiri serta jambu mete.
Dari bermodalkan 3 unit mesin pendingin dan 3 tenaga kerja, kini ia menggunakan 30 unit mesin pendingin dan mempekerjakan 30 orang. Dari usaha pengolahan kemiri, ia kemudian melebarkan sayap dengan usaha jambu mete, membuka toko kelontong dan usaha ekspedisi. Ia menyatakan, hingga kini masih ada masalah yang ia hadapi yakni ketiadaan mesin pengupas kulit kacang mete. Hal itu menyebabkan kacang mete dijual dengan kulit dan dihargai lebih rendah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan menaruh harapan besar pada Duta Petani seperti Muhammad Ali Leuhoe ini. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menjelaskan, “Mereka diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. Apalagi, sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir”