Mahasiswa Ekonomi di Sumba Jadi Petani Milenial
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan regenerasi petani untuk bisa mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan, petani milenial merupakan penerus pembangunan pertanian di Indonesia. Keberhasilan pembangunan pertanian tergantung pada jumlah petani milenial.
Kementerian Pertanian selama ini berkomitmen mendukung anak-anak muda yang berusaha di bidang pertanian, yakni melalui program penyuluhan, pelatihan, magang hingga pemberian bantuan.
Di Sumba Barat Daya, seorang mahasiswa ekonomi melakukan budidaya tanaman hortikultura di sela-sela kuliahnya. Oktavianus Seingo Bora, pemuda kelahiran tahun 1996 ini melakukan budidaya tomat di tanah seluas 0,5 hektar di Desa Rama Dana. Sudah 2 tahun ia menekuni usaha pertanian dan kini ia dibantu 2 tenaga kerja dalam kesehariannya. Oktavianus mengaku omzet yang ia peroleh tiap bulannya bisa mencapai 20 juta.
Saat ditemui Tim SMK-PP Negeri Kupang, ia bercerita pernah mengikuti pelatihan tentang irigasi tetes yang diadakan oleh LSM SID dari Jerman. Ilmu yang ia peroleh dari pelatihan itu pun ia terapkan pada usaha pertaniannya. Ia merasa banyak terbantu dengan adanya teknologi itu. Ia berharap bisa menerapkan teknologi-teknologi lain pada usaha taninya, khususnya mengenai penggunaan alsintan. Ia juga berharap bisa mengikuti pelatihan tentang penggunaan pupuk, sehingga dapat memberikan produk yang terbaik untuk masyarakat.
Ketika ditanya soal rencananya, Oktavianus menyatakan akan melakukan pemasaran produk secara online. Pada tahun-tahun sebelumnya, ia urung melakukan pemasaran secara online karena khawatir permintaan melebihi persediaan. Ia juga berencana mencari mitra untuk terus mengembangkan usahanya.