Kunjungi SMK-PP Negeri Kupang, Sekretaris BPPSDMP Berikan Arahan
Pada Jumat (13/11/2020), Siti Munifah selaku Sekretaris BPPSDMP Kementerian Pertanian RI mengunjungi SMK-PP Negeri Kupang. Dalam kunjungannya ke salah satu unit pelaksana teknis BPPSDMP itu, ia menyempatkan diri berkeliling kompleks SMK-PP Negeri Kupang dan memberikan pembinaan kepada pegawai SMK-PP Negeri Kupang.
Acara pembinaan dilakukan di Aula Nicolaas Bait dan dihadiri oleh seluruh pegawai SMK-PP Negeri Kupang. Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Stepanus Bulu, dalam sambutannya menyatakan rasa terimakasihnya atas kunjungan dan pembinaan itu.
Dalam pembinaan pegawai itu, Siti Munifah menyampaikan penuturan Menteri Pertanian RI bahwa suksesnya lembaga tergantung pada 3 hal.
“Yang pertama, we must share with each other”, tuturnya. Artinya dalam sebuah organisasi orang-orang di dalamnya harus saling berbagi dengan satu sama lain. Semisal seseorang memiliki ilmu, maka ia harus membaginya dengan rekan-rekannya, sehingga dapat sama-sama berkembang. Begitu pula dengan informasi dan arahan dari pusat, seorang pimpinan harus sharing pada semua orang di instansi sehingga memahami dan melaksanakan misi Kementerian Pertanian.
Ia kemudian melanjutkan, “Yang kedua, we must care for each other” Hal ini berarti setiap orang dalam organisasi harus peduli dengan satu sama lain sehingga tercipta rasa kesatuan dan kekeluargaan.
Sedangkan prinsip yang terakhir ialah, we must save each other. Hal ini berarti setiap orang dalam organisasi harus menyelamatkan satu dengan sama lain. Dalam artian saling mengingatkan sehingga bekerja maksimal dan memberikan kebaikan bagi negeri.
Siti Munifah juga berpesan agar SMK-PP Negeri Kupang senantiasa berbenah, sebab keberadaan SMK-PP sangat penting bagi regenerasi pertanian yang cerdas, kompeten dan berdaya saing.
Hal tersebut sesuai pernyataan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, “Pendidikan vokasi pertanian sangatlah penting untuk menghadirkan banyak petani milenial sekaligus regenerasi petani untuk pertanian Indonesia semakin maju, mandiri dan modern”