PPID Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Kupang

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Kupang

SMK-PP Negeri Kupang Dampingi Peluncuran BPP Model Kostratani di Pulau Sumba




 

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa seluruh insan pertanian harus mendukung program Komando Strategis Pertanian (Kostratani).

Pada 10-12 November 2020, SMK-PP Negeri Kupang sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP mendampingi acara peluncuran BPP Model Kostratani di 3 Kabupaten di Pulau Sumba. Kabupaten tersebut ialah Sumba Barat Daya (1 BPP), Sumba Barat (3 BPP), dan Sumba Tengah (2 BPP). Peluncuran BPP Model Kostratani tersebut dilakukan oleh Siti Munifah selaku Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Dalam kegiatan itu, Siti Munifah menjelaskan pentingnya peran BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) dalam pembangunan. “Kalau penyuluh pintar, petani juga akan pintar. Kalau penyuluh maju, petani pasti akan maju”, tuturnya.

Transformasi BPP Model Kostratani ini merupakan salah satu misi dalam program Komando Strategis Pertanian (Kostratani) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kostratani menjadikan kecamatan sebagai pusat pembangunan pertanian. Penyuluh di tingkat kecamatan atau BPP selain bertugas untuk menyuluh, juga wajib melaporkan data-data pertanian sehingga terwujudnya single data.

Untuk membantu kinerja penyuluh dalam Kostratani, nantinya setiap BPP model akan memperoleh bantuan PC all in one. Dukungan dari berbagai pihak seperti lurah, camat, TNI dan Polri juga dibutuhkan demi mensukseskan BPP Model Kostratani.

Sebelum peluncuran ini, pada September lalu SMK-PP Negeri Kupang sempat mensosialisasikan Kostratani di Pulau Sumba. Kepala SMK-PP Negeri Kupang Stepanus Bulu mengaku senang dengan adanya peluncuran BPP Model Kostratani di Pulau Sumba.

“Dengan diluncurkannya beberpa BPP model ini diharapkan akan semakin memacu kerja mereka untuk membantu menyejahterakan petani. Karena single data berasal petani diinput oleh para penyuluh. Selain itu bantuan berupa IT nanti pasti akan membuat para penyuluh lebih giat untuk melakukan input data terutama yg terkait teknologi utk membantu petani”, tuturnya.