KWT di Lampung Tengah Bagikan Tips Kiat Sukses Tani Milenial dan Peran Kostratani
Awalnya dipelopori oleh tenaga penyuluh THL untuk menfaatkan tanaman sekitar pekarangan rumah hingga akhirnya mampu menjual hasil produksinya ke 5 pasar di
Pada saat bersamaan juga dilakukan teleconference dengan Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H atau biasa disebut SYL yang didampingi oleh Gubernur NTT dan tamu dari Rusia.
"Kami KWT sanggup menjalankan program KWT yaitu mencegah stunting di
Menteri Pertanian menyikapi hal ini dengan baik dan mencatat program KWT ini dan oleh menteri memang program harus konkrit. Pada hari yang sama, kegiatan dilanjutkan di BPP Lampung. Tak kalah menarik terpapar juga materi kesuksesan petani milenial alumni SMK N PP Lampung Bapak Watlio dalam pengolahan kopi.
"Kita harus fokus pada tujuan juga pasar yang kita jangkau harus sudah ada jika ingin bergulat dalam bisnis", papar Watlio.
Kopi yang telah dijual dengan serangkaian proses ini dipatok dengan harga Rp.35.000 per 100 gram. Begitu banyak keuntungan dan potensi yang luar biasa jika kita ingin fokus dalam mengembangkan kegiatan pertanian. Kunci dari keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas. Kalau produktivitas 5.2 ton/ha tentu tidak akan mencukupi dikarenakan penduduk Indonesia bertambah 1.4 jt/tahun.
Hanya saja, katanya, di kostratani BPP diperkuat dengan IT, peningkatan kemampuan penyuluh dengan pelatihan, perbaikan sarana BPP. IT berperan dalam pengelolaan perlu komunikasi antara kostratani, kostrada, kostrawil, kostratan. "Kostratani merupakan murni optimalisasi BPP tidak ada hubungan dengan politik", tegas kepala badan. "Sekarang ada inovasi inpari 32 di lahan irigasi dengan jalur super mampu menghasilkan 14 ton/ha dengan pemupukan berimbang dan alat bantu modern hal tersebut sesuai dengan motto Kementerian pertanian, yakni maju, mandiri, modern", tegas Kepala Badan dalam menyemangati para hadirin. Ditambahkannya, dulu petani tanam petik jual kalau sekarang petani harus membuat perhitungan sebelum tanam, dimana harus jual, kapan diual agar harga hasil panennya tidak rendah. Harapan kedepan adalah bagaimana sekolah dan lembaga pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dapat bekerja sama dalam membantu petani sehingga mampu menjadi petani milenial.