PPID Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Kupang

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Kupang

KELOMPOK TANI BINAAN KEMENTAN DI KUPANG PANEN PERDANA AYAM PEDAGING




 

Kementerian Pertanian berusaha meningkatkan perekonomian pedesaan di seluruh Indonesia melalui program Desa Mitra/Sekolah Lapang. Upaya tersebut telah membuahkan hasil yang menjanjikan, seperti yang terjadi di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setelah sebelumnya memberikan bantuan berupa paket budidaya ayam pedaging/broiler di Desa Kuimasi, SMK-PP Negeri Kupang selaku unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian melakukan monitoring pada Rabu (20/07/2022) lalu. Monitoring tersebut dilaksanakan di 5 kelompok tani/kelompok wanita tani yang berada di Desa Kuimasi, Kabupaten Kupang.

Ketua pelaksana Desa Mitra/Sekolah Lapang SMK-PP Negeri Kupang menyampaikan bahwa saat ini 4 dari 5 kelompok tani sudah panen ayam pedaging. Total ayam yang dipanen mencapai kurang lebih 900 ekor. “Dua dari 5 kelompok tani tersebut telah menjual ayam pedaging, sementara 2 yang lain sedang mencari penjual”, terangnya. Ia menambahkan bahwa 1 kelompok tani yakni “Usaha Mandiri” masih dalam proses budidaya, karena menerima bantuan paling terakhir dibanding kelompok-kelompok lain.

Diketahui bahwa panen ini merupakan panen perdana ayam pedaging, yang pemeliharaannya membutuhkan waktu kurang lebih 30 hari. Zulham Sunayardi selaku Ketua Pelaksana Desa Mitra/Sekolah Lapang SMK-PP Negeri Kupang menjelaskan bahwa kelompok tani telah mengalami pembelajaran yang lengkap tentang budidaya ayam pedaging setelah kegiatan panen tersebut. Pasalnya setelah penjualan berlangsung dapat diketahui tentang untung dan ruginya usaha ayam pedaging yang dijalankan kelompok tani. Selain untung rugi, kelompok tani juga dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari pemeliharaan yang mereka lakukan dalam satu periode kemarin. Pembelajaran itulah esensi dari program Desa Mitra/Sekolah Lapang yang digagas Kementerian Pertanian.

Zulham menerangkan lebih lanjut bahwa dari 2 kelompok tani yang sudah panen saja sudah banyak hal yang bisa dipelajari. Ada kelompok tani yang melakukan manajemen budidaya yang tepat, sehingga ayam pedaging dijual di umur dan berat yang pas, serta menghasilkan keuntungan. Ada pula kelompok tani yang manajemen pakan dan waktu penjualannya kurang tepat, sehingga ayam pedaging dijual dalam kondisi overweightHal tersebut selaras dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa peluang bisnis pertanian di Indonesia sangatlah besar. Demi mengoptimalkan peluang tersebut diperlukan kerjasama antar seluruh pihak terutama dalam pendampingan dan penyuluhan petani, seperti yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. “Sumber daya manusia penyuluh dan pendamping adalah jembatan produktivitas petani, inovasi dan teknologi. Apabila jembatan rapuh, tentu tidak dapat dilalui kendaraan, sehingga peran penyuluh dan pendamping sangat luar biasa," tuturnya.