Kementan Fasilitasi Usaha Kelompok Tani Milenial di Kabupaten Lembata
Kementan menargetkan realisasi 2,5 juta petani milenial hingga 2024. Demi mencapai tujuan tersebut, Kementan memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelompok tani milenial di seluruh penjuru Indonesia. Nusa Tenggara Timur tidak luput menjadi sasaran Kementan.
Kelompok Tani Kolipadan di Kabupaten Lembata Provinsi NTT berhasil menumbuhkan usaha pertanian hortikultura. Sejak Agustus 2021 Kelompok tani yang beranggotakan 20 petani muda itu merintis usaha dengan sistem hidroponik. Sejumlah 4 unit hidroponik masing-masing 3 tingkat dengan luas 7,4 meter, 9,6 meter, hingga 15,4 meter telah dibangun berkat fasilitasi Kementan melalui program PWMP KUB (Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian Kelompok Usaha Bersama). Di unit hidroponik itu telah ditanam komoditas kangkung. Sejauh ini 1 unit hidroponik telah berhasil panen.
Ketika dikunjungi pada Kamis (16/09/2021) Ketua Kelompok Kolipadan menyatakan bahwa rencana kedepannya sayuran akan dipasarkan secara online. Kelompok Kolipadan menjadikan masyarakat perkotaan sebagai sasaran konsumen. Konsepnya ialah pemesanan sayur 2 hari sebelum sayur diantarkan oleh Kelompok Tani Kolipadan ke konsumen. Perkembangan usaha di Kelompok Tani Kolipadan itu juga tak lepas dari bimbingan dari penyuluh yang bertugas di Kecamatan Ile Ape.
Uniknya, Kelompok Tani Kolipadan juga memelihara 100 ekor ikan lele di bawah instalasi hidroponik sebagai diferensiasi produk. Awalnya usaha lele itu tidak direncanakan, ide itu tercetus setelah melihat kolam di bawah instalasi hidroponik yang tidak dimanfaatkan. Hal tersebut tentu membuat usaha hidroponik yang dilaksanakan bernilai lebih sebab menghasilkan 2 produk sekaligus. Selain kangkung, Kelompok Tani Kolipadan juga berencana menanam berbagai tanaman lain seperti sawi, tomat, wortel, cabai, bayam hingga terong.
Kelompok Tani Kolipadan adalah salah satu potret regenerasi petani milenial di Indonesia. Regenerasi petani muda sangatlah penting sebab keberlangsungan hidup bangsa ada di tangan petani. Hal itu seperti yang diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa, hidupnya pertanian adalah hidupnya bangsa. Menurut Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, petani milenial terbukti mampu menguasai sektor pertanian dari hulu hingga hilir. Bahkan, mereka berhasil memoderasi sektor pertanian semakin maju, mandiri dan modern.