Kunjungi SMK-PP Negeri Kupang, Kepala BPPSDMP Beri Arahan Guru dan Pegawai
SMK-PP Negeri Kupang menerima kunjungan dari Kepala BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian) Kementerian RI, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr pada Selasa (30/03/2021).
Dalam kunjungan tersebut Kepala BPPSDMP memberikan arahan kepada guru dan pegawai SMK-PP Negeri Kupang. Pada acara yang dihelat di Aula Nicola’as Bait itu, ia menjelaskan tentang kunci sumber daya manusia (SDM) pada pembangunan pertanian.
“Tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke”, tuturnya.
Kunci pembangunan pertanian ialah peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas disokong oleh 3 hal, yakni sarana prasarana dan inovasi teknologi, peraturan perundangan dan local wisdom, serta SDM pertanian. Diantara ketiga hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya peningkatan SDM pertanian.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menghasilkan qualified job seeker dan job creator. Komitmen peningkatan SDM itu diemban oleh BPPSDMP melalui pendidikan formal maupun informal pertanian. SMK-PP Negeri Kupang adalah salah satu unit pelaksana teknis yang bertujuan menghasilkan qualified job seeker dan job creator itu.
“Guru dan pegawai SMK-PP Negeri Kupang harus bekerjasama secara sinergi sehingga dapat menghasilkan qualified job seeker dan job creator”, terang Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, kerjasama di dalam lembaga bisa diumpamakan seperti orkestra musik. Guru dan pegawai bisa dianggap sebagai pemain alat-alat musik. Sementara kepala sekolah merupakan pemimpin atau dirigen. Jika pemain alat musik tidak mengikuti isyarat atau perintah dari dirigen, tentu tidak akan dihasilkan simfoni yang harmoni. Lain halnya jika seluruh pemain alat musik mengikuti instruksi dengan disiplin, maka akan dihasilkan pertunjukan yang indah.
“Kemampuan individu tidak cukup, harus dibarengi kemampuan bekerjasama”, tuturnya. Pada akhir arahan, Kepala BPPSDMP juga menambahkan, “Saya yakin kalau semua pegawai berpegang teguh pada prinsip ini, maka akan bisa mencapai tujuan menghasilkan qualified job seeker dan job creator”